POSKUPANG-COM, KUPANG - Kecelakaan lalu lintas atau lakalantas terjadi di ruas jalan RA Kartini, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Rabu 20 Juli 2022. Lakalantas terjadi sekitar pukul 11.40 wita tersebut melibatkan angkutan kota Lampu 10 "GALAXI" bernomor polisi DH 1799 HA bertabrakan dengan Mobil Terios bernomor polisi DH 1317 HA. Dijual tanah kosong kosong di lokasi strategis akses jalan luas di area lingkungan. Padat banyak rumah2 cluster dekat ke Polsek jagakarsa kampus ISTN kampus PoLli Media kampus Pancasila kampus UI jalan Tol Cijago Jalan Tol Andara dekat ke Cilandak luas tanah 876 mtrr surat sertiipikat SHM PBB IMB ZoNA Kuning R,9. Kamubisa mampir ke Plaza Millenium, Brastagi Supermarket, atau Transmart Carrefour Medan Fair yang jaraknya tidak lebih dari 10 menit berkendara. RuOptions Elicia Residence Medan Barat by Rukita menawarkan kamar berfurnitur lengkap, ivermectinfood Brunssum Lalu lintas macet padat karena ada angkot mogok dan tidak ada masyarakat disana yang mau bantu, tiba” seorang polisi datang dan membantu dorong angkot ke samping agar tidak terjadi kemacetan. kejadian pada 09 Jan 2018, sekitar jam 17.40 WIB di simpang denai, Medan. Medan Punya Cerita video kiriman Alya Audina ke LINE Punya MEDAN Angkutan kota (angkot) rute Patumbak-Unimed terbalik di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Jumat 14/4/2021.Informasi yang dihimpun Tribun, angkot tersebut kebut-kebutan dengan angkot lainnya dari arah Unimed menuju Patumbak. Namun, sopir kehilangan kendali dan menabrak IniDaftar Trayek Angkot Kota Medan Terlengkap di mana Kendati transportasi online telah menyebar dan menjamur, namun masyaraka Mau Naik Angkot Apa ke Tujuanmu? Ini Daftar Trayek Angkot Kota Medan Terlengkap di Sewaapartemen dekat Puri Kembangan harian bulanan tahunan full furnished/semi furnished/unfurnished (kosongan) tipe studio/1BR/2BR/3BR AA A. MEDAN - Seorang emak-emak berdaster ditangkap warga usai mencuri uang di salah satu warung makan di Jalan Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan , Selasa (12/7/2022). Saat diamankan, emak-emak yang menggunakan daster hitam dan penutup kepala warna merah jambu itu hanya bisa menangis sambil terus menutup Menu Lokasi Sewa Apartemen. Bandung; Bekasi; Bogor; Depok; Jakarta Barat. Cengkareng; Grogol ANGKOTAMPUH DAN MILLENIUM DI REUNI HAMIDA KE 44ANGKOT : Angkatan KolotAMPUH : Angkatan Alumni SepuhMILLENIUM : Alumni Angkatan 2000 RumahDijual di Helvetia, Medan, Sumatra Utara seharga Rp 925000000 dengan 3 Kamar Tidur dan 3 Kamar Mandi.Bisa Nego ️ KPR ️Strategis ️Agen Resmi & Terpercaya ️. Nomor Listing HO61DD02B9646D6ID 5 menit ke Manhattan. 3 menit ke Plaza millenium. 2 menit ke RS Sari Mutiara. Type A 950.000.000. Type B . Harga Bisa Nego. Hub Sebuah kendaaraan angkutan kota (angkot) tercebur ke parit di Jalan Raya Ciapus-Cibogel, Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kota Bogor, Minggu (5/6/2022). Diduga penyebab kejadian ini BisnisMedan - Angkutan umum yang biasa disebt angkot memang menjadi kendaraan umum paling diminati oleh banyak masyarakat di berbagai daerah, seperti di kota medan misalnya. Angot dinilai lebih murah dan fleksibel dalam melayani kebutuhan mobilitas sehari hari, disamping kemampuannya yang melaju cepat dibandingkan bus kota. Kali ini ukmsumut akan membahas MEDAN WOL - Akibat tidak memiliki SIM A dan STNK, Petugas Lantas Pos Kampung Lalang mengamankan angkot warna kuning BK 1975 LP jurusan Kampung Lalang-Binjai. Informasi Waspada Online di lapangan, Rabu (24/5), berawal saat tiga personel Lantas Pos Kampung Lalang, Polsek Medan Sunggal tengah mengatur lalu lintas guna menghindari kemacatan. Angkotdan mobil pribadi yang terlibat tabrakan itu berlangsung di Jalan Letda Sujono, simpang empat Jalan Mandala, Kecamatan Medan Tembung, Sumatera Utara, pada Rabu (18/5/2022) sekira pukul 05. uL9z. MEDAN- Kota Medan, memiliki banyak cerita saat berkunjung ke ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini. Di Kota Medan sendiri, selain memiliki sejah suku Melayu, Kuliner bahkan bangunan bersejarah, di kota ini, juga memiliki sejarah tentang angkutan umum. Mendengar angkutan umum atau lebih dikenal dengan 'Angkot'. bagi warga kota Medan yang kelahiran sebelum 80-an dan 90-an ini teringat dengan Sudako. Ya, Sudako merupakan angkutan umum yang cukup melegenda di Kota Medan. Bahkan hingga kini angkutan umum Sudako ini masih ditemukan di kawasan Pasar Sambu, Jalan Sutomo Medan. Dari beberapa informasi maupun artikel yang dihimpun Tribun Medan, Sudako merupakan singkatan Daihatsu Company. Mobil pabrikan asal negara Japan ini disebut angkutan umum pertama di kota Medan yang menggunakan merk ini. Sudako merupakan jenis mobil Daihatsu S38 dengan mesin 2 tak berkapasitas 500CC. Baca juga Monumen Tengku Amir Hamzah, Ikon Kabupaten Langkat Merk yang satu ini disebut telah dijual sejak tahun 1972. Sudako sendiri terkenal dengan ciri khas berwarna kuning. Hingga kini angkot Sudako masih eksis di Jalanan khususnya di rute Jalan Bromo menuju Pasar Sambu. Meski angkutan umum di Kota Medan perlahan menggunakan mobil keluaran terbaru, namun angkot Sudako masih memiliki ciri khas tersendiri. Di mana penumpang keluar masuk menggunakan pintu belakang dan jika ingin berhenti masih menekan bel yang ada di kabin atas/langit-langit angkot. Tak hanya itu, berikut beberapa rute angkutan umum yang berhasil dihimpun Tribun Medan dari sumber Dinas Perhubungan. Untuk angkutan bernomor 45, CV Desa Maju, memiliki Rute Jalan Letda Sujono / Batas Kota – Jalan Gaperta PP. Lalu angkutan bernomor 13, PT Mars memiliki rute Jalan Perumnas Mandala / Batas Kota – Tj. Gusta Sukadono. PP Angkutan bernomor 60, memiliki rute Jalan Aksara- Hayam Wuruk- Padang Bulan- Pasar I. Angkutan bernomor 61, memiliki rute Jalan Simalingkar- Padang Bulan- Belawan. Baca juga Jus Pinang Muda, Minuman Berkhasiat yang Dipercaya Bisa Menambah Stamina PT. Povri 04. Rute Perum Indah / Eka Rasmi – Ikip Baru/Bts Kota. PP 05, Rute Deli Tua / Bts Kota – Veteran / P. Psr . PP 15, Rute Titi Kuning / Bts Kota – Tembung/Bts Kota. PP 23, Rute P. Simlingkar B – Lbs/Bts Kota. PP Where to Buy Angkor Wat Tickets? Angkor Wat ticket price 2021/2022 is US$37 1 day, US$62 3 days and US$72 1 week as of 1st February 2017, managed by Angkor Enterprise. There are two ways to buy an Angkor Wat ticket – from the ticket office or online. It is recommended to purchase Angkor tickets from the ticket counter as it is a cheaper option between the two. If you want convenience and do not mind paying a bit more, you can have the tickets delivered to your hotel before your arrival date from a reliable source. You have to purchase the Angkor Wat ticket online for at least one week before going to Siem Reap. All tickets will have a face photo as identification. Therefore, the Angkor Wat Pass is non-transferable. Children under 12 enter for free with their passports as proof of age. US$2 will be donated to Kantha Bopha Children’s hospital through the proceeds. A penalty will be imposed for lost or fraudulent Angkor tickets US$100 1-day pass, US$200 3-day pass and US$00 7-day pass. Can you buy Angkor Wat tickets in advance? Quoted on the official website on Angkor Wat Ticket management, Angkor Enterprise The Angkor Ticket Office Angkor Enterprise is the only place where you can purchase entrance tickets for the Angkor Archaeological Park. Tickets purchased elsewhere are not valid. Because of the text in bold, it may deem impossible to buy the Angkor Wat tickets online. But no! It is possible to purchase the Angkor ticket in advance… A tour agency in Siem Reap, Green Era Travel would do the legwork for you by getting the Angkor tickets from the official counter and then deliver to your hotel. Consequently, the ticket price to the Angkor temples would be higher due to the price markup for that extra effort made to eliminate you from encountering a long queue during peak season. Is it worth paying for that extra? Why not especially if you have a limited time in Siem Reap and do not want to waste time queuing at the counter under the hot weather in Cambodia. Angkor Wat Entrance Fee Here are the Angkor Wat entrance fees when you buy the admission tickets at Angkor Wat Ticket Office or online. » The prices stated below are all private tours. Only your group will participate. » The Angkor Wat admission ticket does not include tour guides and your transportation cost. 1-Day Pass 3-Day Pass 7-Day Pass Angkor Wat Ticket Office US$37 US$62 US$72 Angkor Wat Ticket Online US$60 US$91 US$104 Validity from Date of Issue 1 day before 5 pm 10 days 1 month After you have made the payment online, Green Era Travel will email you a confirmation asking you to send a digital photo to them. They will deliver the Angkor ticket to your hotel reception before 500 pm, one day before you arrive. Voila! The process is straightforward and uncomplicated. If you do not receive an email from them after payment, email them to check the status. I sent them two emails, and they responded promptly within 24 hours. Queue at Angkor Wat Ticket Office Location & ETA The location of the official Angkor Wat ticket counter is approximately 5 km away from the city centre, 12 minutes of driving. From the Angkor Wat Pass Counter to Angkor Wat, the distance is between 7 km to km by driving, 15 minutes by car. The total driving time is 30 minutes to the destination. Your taxi or tuk-tuk driver will first drive you to the Angkor Wat Ticket Office to buy the entry ticket before visiting the temples. Our taxi driver first picked us up from the Royal Crown Hotel & Spa in the morning and then go to the Angkor Wat Ticket Office. ❶ From Siem Reap city to Angkor Wat Ticket Office 5 km 12 mins driving ❷ From Angkor Wat Ticket Office to Angkor Park 8 km 15 mins driving Several Angkor Wat Ticket Counters We purchased the Angkor Wat tickets in April, which was the hottest month and hence, a low peak season. There were virtually not many tourists around. From the photos, you can see several ticket counters at Angkor Wat Ticket Office, more than 40. Even if the queue were long, the clearance should be pretty fast. The counter staff will take a photo of your face before it is printed onto the paper ticket instantly. Things to Note When Buying Angkor Wat Pass at Ticket Counter ⦿ Wear appropriate attire when purchasing an Angkor ticket at the ticket office like how you would go to the temples later. Cover your shoulder and knees if you want to climb up to Angkor Wat Temple vantage point. Otherwise, the security officer will prohibit you from ascending to visit the sacred place later. ⦿ Angkor Wat Ticket Office Hours 500 am to 530 pm 1-day Angkor Ticket » If you buy the ticket before 500 pm, it will be counted as a visit for that day. Entry tickets bought after 500 pm will then be valid for the next day. For example, if you buy a ticket at 300 pm, it will be counted as used for that day. Do note that many people will wait at the Angkor Wat Ticket Office around pm so that they can purchase the 1-day Angkor Pass to catch the sunset at Angkor Wat and still visit other temples the following day. So, be prepared to queue at the counter around this time as there will be many people. Also, make sure that the ticket bought after 500 pm is not being punched a hole on the admission pass when you visit the Angkor site. Otherwise, you will not be able to use it for the next day. 3-day Angkor Ticket » Since the ticket is valid for 10 days, it means you do not have to go on consecutive days with effect from 2017. On some websites not updated with the new regulation yet, they mentioned that you have to go on consecutive days. I bought a 3-day Angkor Ticket, but I went on alternate days. Otherwise, what does a 10-day ticket validity mean? Payment Methods for Angkor Wat Ticket ⦿ Credit Cards » You can purchase your Angkor ticket with the following credit cards Discover, Visa, Mastercard, Union Pay, JCB and Diners Club. ⦿ Cash » You can also make payment in cash with Cambodian Riel, US Dollars, Euros and Thai Baht. However, you will receive the change in riel. ⦿ ATM Machine » There are also ATMs where you can draw money at the Angkor Wat Ticket Office. One of them is located beside a shop “Angkor Local Handicraft” below. Souvenir Shops If the queue gets too long or while waiting for 500 pm to come, there are a few souvenir shops, namely duty-free shops around to keep yourself occupied there. There were also banners of night performances in Siem Reap where you can visit during the evening as part of the things to do in Siem Reap. Siem Reap Shows Angkor Wat Ticket Office Angkor Pass Temples Info Angkor Wat Opening Hours Here are the opening hours of the Angkor temples so you can fully make use of the expensive Angkor Wat admission ticket. Angkor Wat Temple and Srah Srang 500 am to 530 pm Phnom Bakheng and Pre Rup Temple 500 am to 700 pm Other temples 730 am to 530 pm Which Temples Can You Visit? Kulen Mountain US$5, Prasat Beng Mealea temple US$20 and Koh Ker temple US$15 are three exceptions not covered in the Angkor ticket entry. Therefore, you have to pay a separate fee for the visit. As for the rest stated in the table below, they are all covered inside the Angkor ticket. So, take your pick. Phnom Kulen US$5 65km 1hr 30 min drive from Siem Reap city centre Beng Mealea US$20 65km 1hr 30 min drive from Siem Reap city centre Koh Ker Temple US$15 120km 2hr 10 min drive from Siem Reap city centre TEMPLES YOU CAN VISIT Angkor Wat Phnom Bakheng Prasat Kravan Baksei Chamkrong Prasat Bei East Mebon Pre Rup Banteay Srei Ta Keo Kbal Spean Banteay Samre Preah Khan Srah Srang Ta Prohm Ta Som Neak Pean Phnom Bok Phnom Krom Chau Say Tevoda Temple Thommanon Temple Roluos Group Temples ☞ Bakong Lolei Preah Ko Angkor Thom Bayon Royal Palace Royal Terraces Elephant Terrace Terrace of Leper King Phimeanakas Baphuon Prasat Suor Prat Prasat Preah Palilay North Khleang South Gate, Victory Gate etc Angkor Wat Admission Ticket Check at Every Temple You have to keep your ticket with you at all times because there will be checks at every temple station. You will then get a punch on your Angkor Pass at the checkpoint. Ta Prohm Checkpoint Recommendation How Many Days of Angkor Ticket to Buy? Unless you are on a tight schedule and do not stay long in Siem Reap, I would recommend you to get a 3-day Angkor Pass. For all the temples around Angkor Wat vicinity, you will need more than a day to complete the sightseeing. The factor also depends on whether you can withstand the oppressive heat on certain months at 38 to 40°C to do a full-day tour. I’m not being sarcastic, but the heat there is unbearable with not many trees. Read » Cambodia Travel Tips before embarking to Siem Reap Read » Best Prepaid Cambodia Tourist Sim for Mobile Internet Data Angkor Archaeological Park is generally divided into 3 sections with an allocation of a few temples in each circuit. Thus, that is how the taxi and the tuk-tuk drivers charge you based on the temple tour package. I will explain more in the next post later about Angkor Archaeological Park and the circuit tours. Therefore, it is advisable to split your temple visits into 2 or 3 days so that will leave you more time to explore other Siem Reap attractions besides the temples during the day. Furthermore, under the harsh weather, one would likely need some time to recuperate and cool down the body so that you can enjoy every moment of the magnificent monuments without rushing to complete the temple tour. If you stay more than one week in Siem Reap and would like to also venture out of Angkor Park to visit other remote temples further away, then a 7-day visit entrance ticket would do wonder to your exploration. As seen from the list above and the map below, many days are required to cover as many temples visits as possible. Well, that depends also on how enthusiastic you are to visit most of them too. ArticlePDF AvailableAbstractKeterandalan dan kenyamanan pengalaman perjalanan dengan angkot dapat ditingkatkan dengan cara modernisasi, khususnya dengan penyediaan layanan informasi. Dalam studi ini, kami memperkenalkan konsep layanan informasi real-time kepada pengguna angkot, dan mengeksplorasi tingkat keinginan pengguna dalam semakin menggunakan angkot setelah dilengkapi layanan informasi tersebut. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun perjalanan dipergunakan untuk memprediksi tingkat keinginan tersebut. Responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan diwawancarai dengan instrumen kuesioner terstruktur, dan terkumpul sebanyak 385 orang. Model logit ordinal kemudian dispesifikasikan dalam beberapa kombinasi variabel bebas yang memiliki korelasi baik. Terdapat 2 variabel sosioekonomi ukuran rumah tangga menengah, dan status sebagai pelajar dan 2 variabel karakteristik perjalanan frekuensi kategori rendah, dan menengah yang signifikan mempengaruhi probabilitas menaikkan tingkat keinginan pengguna. Layanan informasi cenderung diinginkan oleh pengguna, dan dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot meskipun hanya berlaku bagi kelompok tertentu. Sekurang-kurangnya, skenario cenderung menguatkan loyalitas pengguna eksisting. Pengguna kendaraan pribadi adalah salah satu yang kemungkinan berpersepsi biasa saja akan penambahan layanan ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Reynaldo Siahaan on Oct 10, 2021 Content may be subject to copyright. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 31 Keinginan Menggunakan Angkot di Kota Medan dengan Peningkatan Layanan Informasi Reynaldo SIAHAAN1*, Tommy Iswan LASE1 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas, email Sejarah artikel Diserahkan Dalam bentuk revisi Diterima Tersedia online Abstract The reliability and comfort of the angkot travel experience can be improved by means of modernization, particularly by providing information services. In this study, we introduce the concept of real-time information services to angkot users, and explore the users’ willingness to use angkot more after the implementation of such information services. Both socio-economic and travel characteristics are used to predict the level of willingness. Respondents who are angkot users in the city of Medan were interviewed using a structured questionnaire, and 385 responses were collected. The ordinal logit model is then specified in several combinations of independent variables that possess a good statistical correlation. There are 2 socioeconomic variables medium household size, and status as a student and 2 travel characteristics variables low trip frequency, and medium trip frequency that affect the likelihood of increasing the user's willingness to use more. Information services tend to be desired by users, and can increase the desire to use angkot even if it only applies to certain groups. At least, this kind of service would strengthen the loyalty of existing users. Private vehicle owners are possibily the group who have indifferent perception of the addition of such information services. Keywords paratransit, information services, improvement scenario, logit ordinal model Abstrak Keterandalan dan kenyamanan pengalaman perjalanan dengan angkot dapat ditingkatkan dengan cara modernisasi, khususnya dengan penyediaan layanan informasi. Dalam studi ini, kami memperkenalkan konsep layanan informasi real-time kepada pengguna angkot, dan mengeksplorasi tingkat keinginan pengguna dalam semakin menggunakan angkot setelah dilengkapi layanan informasi tersebut. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun perjalanan dipergunakan untuk memprediksi tingkat keinginan tersebut. Responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan diwawancarai dengan instrumen kuesioner terstruktur, dan terkumpul sebanyak 385 orang. Model logit ordinal kemudian dispesifikasikan dalam beberapa kombinasi variabel bebas yang memiliki korelasi baik. Terdapat 2 variabel sosioekonomi ukuran rumah tangga menengah, dan status sebagai pelajar dan 2 variabel karakteristik perjalanan frekuensi kategori rendah, dan menengah yang signifikan mempengaruhi probabilitas menaikkan tingkat keinginan pengguna. Layanan informasi cenderung diinginkan oleh pengguna, dan dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot meskipun hanya berlaku bagi kelompok tertentu. Sekurang-kurangnya, skenario cenderung menguatkan loyalitas pengguna eksisting. Pengguna kendaraan pribadi adalah salah satu yang kemungkinan berpersepsi biasa saja akan penambahan layanan ini. Kata kunci angkot, layanan informasi, skenario perbaikan, model logit ordinal JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 32 1. Pendahuluan Kota Medan merupakan ibukota provinsi sekaligus kota terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Kota ini dihuni oleh sekitar lebih dari 2 juta jiwa dalam lahan seluas 265,1 km2 BPS, 2018. Sama halnya dengan kota besar dan padat lainnya di Indonesia, sepeda motor cenderung menjadi moda transportasi populer di masyarakat. Di tengah mudahnya mendapatkan sepeda motor dan pesatnya perkembangan angkutan berbasis aplikasi, angkot merupakan sarana transportasi publik yang masih dibutuhkan. Hal ini terutama tepat bagi kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Bahkan, masyarakat pengguna angkutan berbasis aplikasi sebagian besar juga adalah pengguna angkot Zebua, 2020. Angkutan kota, atau biasa disebut angkot, merupakan moda transportasi yang tergolong paratransit karena natur operasi dan pengelolaannya yang masih relatif fleksibel. Paratransit bermula dari angkutan informal, yang merupakan moda transportasi utama bagi khususnya kota dengan tingkat pendapatan yang rendah Cervero & Golub, 2007. Moda paratransit sendiri memiliki jenis yang beragam di berbagai negara berkembang Phun & Yai, 2016, tetapi memiliki peran bersejarah yang sama yakni alternatif utama transportasi publik di masa lampau. Seiring dengan berkembangnya tingkat pendapatan dan motorisasi, sebagian pengguna paratransit cenderung beralih ke kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil Senbil, dkk., 2007. a b Gambar 1. a armada angkot b komparasi ukuran angkot dan armada TemanBus eksisting Selain akibat bertambahnya pendapatan, penurunan jumlah pengguna angkot paratransit disebabkan pula oleh lemahnya layanan seperti kenyamanan tempat duduk, pencahayaan, kebersihan, dsb., ketepatan waktu, dan keterandalan Rahman, dkk., 2016; Siahaan, dkk., 2020. Pada praktiknya, memang sulit bagi penumpang angkot mengestimasi waktu perjalanannya, serta mengandalkan angkot untuk efisiensi waktu. Jika ada layanan informasi yang memberi wawasan real-time tentang angkotnya, penumpang dapat mengantisipasi bagaimana dia akan menghabiskan waktunya. Secara tidak langsung, ketersediaan informasi akan memberikan kenyamanan dalam perjalanan yang sedang dilakukan Matsumoto & Hidaka, 2015; Polzin, 2016. Langkah strategis untuk meningkatkan kualitas ketepatan waktu dan keterandalan diprediksi dapat meningkatkan kepuasan pengguna angkot secara signifikan Rahman, dkk., 2016; Redman, dkk., 2013. Lebih lanjut, ada kemungkinan untuk meningkatkan loyalitas baik pengguna yang sudah rutin maupun yang masih sesekali. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun karakteristik perjalanan memiliki efek dalam keputusan masyarakat untuk memilih transportasi informal contoh angkot dalam bepergian Gadepalli, dkk., 2020. Dalam studi ini, kami menginvestigasi efek karakteristik tersebut terhadap tingkat keinginan pengguna angkot untuk lebih loyal jika ditambahkan dengan skenario fitur layanan angkot yang informatif. Dengan demikian, kita dapat mengidentifikasi kelompok pengguna yang mana yang akan cenderung lebih mengandalkan angkot ke depannya. Pada subbagian berikutnya akan dijelaskan mengenai layanan informasi yang diperkenalkan kepada pengguna angkot sebagai responden. Target akhir penelitian ini adalah tidak hanya melihat kecenderungan loyalitas pengguna, tetapi juga mengidentifikasi karakteristik pengguna yang akan berpengaruh positif secara signifikan. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 33 2. Pendefinisian Layanan Informasi Penyediaan layanan informasi dalam transportasi publik bukanlah hal yang baru. Praktiknya beragam dan sudah berkembang sangat lama. Sistem layanan informasi pada angkutan umum yang paling mudah kita kenal adalah promosi brosur, leaflet, dan peta rute kota. Pada dasarnya penumpang disajikan sejumlah informasi mengenai operasi sistem angkutan umum yang sedang mereka gunakan. Informasi yang disediakan bervariasi, tetapi yang paling umum adalah rute armada, waktu kedatangan armada, lokasi armada, titik lokasi halte untuk bus, kondisi lalu lintas dan penutupan jalan. Berkat kemajuan teknologi, data yang disampaikan kepada pengguna angkutan biasanya bersifat real-time waktu nyata, sehingga sangat bermanfaat ketika sedang dalam perjalanan menggunakan angkutan umum. Media penyediaan informasi yang lazim ditemukan di kota-kota besar di dunia, termasuk di DKI Jakarta, adalah layar informasi dan aplikasi ponsel pintar. Keduanya berbasis real-time. Layar informasi Transjakarta menampilkan estimasi waktu kedatangan armada berikutnya di setiap halte. Aplikasi ponsel seperti Trafi, Moovit, ataupun Where’s My Bus menampilkan lokasi armada angkutan umum secara real-time di tangan penggunanya. Di Kota Medan, aplikasi sejenis ini baru saja dipopulerkan kepada masyarakat oleh jasa angkutan TemanBus, BTS Trans Metrodeli, yang diresmikan akhir tahun 2020 lalu. Layanan BTS maupun aplikasi Teman Bus dirilis jauh setelah survei dan penelitian ini dilakukan. a b Gambar 2. a Layar Informasi Halte Transjakarta b Mobile Apps Where’s My Bus Kami melakukan studi sebelumnya mengenai jenis informasi apa yang diinginkan oleh pengguna angkot di Kota Medan. Dalam studi yang sama, pengguna angkot diperkenalkan terlebih dahulu tentang konsep layanan informasi yang menjadi topik penelitian ini. Waktu kedatangan armada angkot dan jumlah bangku tersedia adalah contoh informasi yang diinginkan oleh pengguna angkot di Kota Medan Siahaan, dkk., 2020. Sebagian penumpang mudah memahami konsep ini dengan baik, terutama mereka yang berusia tergolong muda. Pada survei tersebut, penumpang yang tidak dapat mengerti konsep layanan yang kami maksud tidak diikutsertakan sebagai responden penelitian. Hal yang sama dilakukan pada survei data primer untuk penelitian ini. 3. Metodologi Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara responden menggunakan instrumen kuesioner angket yang terstruktur. Terdapat 2 tipe pertanyaan berbentuk pilihan yang digunakan, yakni pilihan berganda dan rating scale question. Untuk tipe pertanyaan dengan rating, kami menggunakan Skala likert dengan ukuran 1 hingga 7, dimana 1 berarti sangat negatif/rendah sedangkan 7 mewakili jawaban sangat positif/tinggi. Jumlah sampel minimum diestimasi menggunakan formula Cochran 2007 dengan tingkat kepercayaan 95%. Oleh karena tidak tersedianya data terbuka mengenai jumlah pengguna angkot, kami menggunakan asumsi jumlah penumpang potensial sebagai ukuran populasi. Penumpang potensial adalah mereka yang berusia 15-60 tahun, yang merupakan usia wajar untuk bisa bepergian sendiri menggunakan angkot. Dari populasi sekitar 1,5 juta jiwa dan taraf kekeliruan sebesar 0,05 maka diperoleh jumlah sampel minimum sebanyak 385 orang. Jumlah ini konsisten dengan beberapa penelitian yang telah kami lakukan sebelumnya JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 34 Siahaan, dkk., 2020; Siahaan, dkk., 2020, dan kami temukan memberikan kualitas data yang cukup baik. Survei dilakukan sebelum masa pandemi, yakni pada akhir tahun 2019 sehingga tidak ada efek persepsi akan dampak dan bahaya pandemi dalam jawaban responden. Penyebaran kuesioner dilakukan baik on-board maupun roadside Richardson, dkk., 1995; Zmud, dkk., 2013. Lokasi survei dipilih berdasarkan beberapa rute yang dinilai memiliki jumlah penumpang yang cukup tinggi dan melalui pusat-pusat aktivitas di Kota Medan. Dengan mempertimbangkan panjang formulir survei yang harus diselesaikan oleh responden, survei roadside memberikan hasil pengumpulan yang relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan on-board. Kuesioner dibagi ke dalam 3 subbagian untuk kebutuhan pengelompokan jenis data. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik sosial-ekonomi responden. Bagian kedua berisi pertanyaan yang berkaitan dengan karakterisitk perjalanan responden. Pada bagian ketiga, pertanyaan mengenai tingkat keinginan responden menggunakan angkot jika ada perbaikan atau peningkatan layanan informasi pada angkot. Korelasi antara karakteristik penumpang dengan tingkat keinginan menggunakan angkot dengan peningkatan layanan informasi dianalisis regresi menggunakan model logit ordinal. Tingkat keinginan menggunakan angkot diperlakukan sebagai variabel Y terikat ordinal. Sementara, karakteristik penumpang baik sosio-ekonomi maupun perjalanan, diperlakukan sebagai variabel bebas. Untuk keseluruhan analisis, variabel dengan p-value di bawah 0,05 dinilai signifikan secara statistik. Ketika berhadapan dengan data yang sifatnya interval rating, model regresi logistik lebih tepat digunakan karena akan memberikan hasil yang lebih logis. Model logit ordinal sendiri merupakan salah satu variasi regresi logistik untuk data variabel Y terikat yang memiliki tipe ordinal Harrell, 2015. Rekapitulasi item variabel karakteristik yang dikumpulkan dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan mempertimbangkan tipe data pada masing-masing item, kecuali usia dan tingkat keinginan, variabel kategorial dimodifikasi menjadi variabel dummy. Tabel 1. Variabel yang dipertimbangkan dalam model Jenis Kelamin kategorial 1=laki-laki, 0=perempuan Status kategorial single, berkeluarga Pekerjaan kategorial karyawan kantoran, buruh, pelajar, lainnya Ukuran rumah tangga keluarga kategorial kecil, sedang, besar Penghasilan bulanan kategorial kecil, sedang, besar Pengeluaran transportasi dalam sebulan kategorial kecil, sedang, besar Ongkos perjalanan kategorial kecil, sedang, besar Keperluan menggunakan angkot kategorial pendidikan, bekerja, lainnya Frekuensi menggunakan angkot perminggu kategorial rendah, menengah, tinggi Jarak perjalanan menggunakan angkot kategorial dekat, menengah, jauh Lama tunggu angkot yang dirasakan kategorial singkat, menengah, panjang Lama berjalan menuju lokasi angkot kategorial singkat, menengah, panjang Durasi perjalanan menggunakan angkot kategorial singkat, menengah, panjang Moda transportasi rutinitas harian 4 kategorial Hal yang membuat frustasi ketika ingin naik/cari angkot 3 kategorial Tingkat keinginan menggunakan angkot jika ada peningkatan layanan pada angkot 4. Statistik Deskriptif Responden Total kuesioner yang diisi dan terkumpul adalah mencapai 450 set. Meskipun demikian, untuk kebutuhan konsistensi dan kualitas data, maka sejumlah 65 set tidak diikutsertakan dalam analisis. Jumlah 385 juga diputuskan karena sesuai dengan kebutuhan sampel minimum. Dengan adanya peningkatan layanan, terutama dalam hal layanan informasi, pengguna angkot diminta menyatakan seberapa tinggi keinginan mereka untuk semakin JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 35 menggunakan/loyal terhadap angkot untuk perjalanannya sehari-hari. Tabel 2 berikut ini menyajikan distribusi tingkat keinginan responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan. Angka 1 berarti keinginan untuk menggunakan rendah, sedangkan angka 7 bermakna keinginan sangat tinggi. Hasil kuesioner menunjukkan mayoritas >75% pengguna angkot, baik kelompok usia manapun, memiliki keinginan yang tinggi untuk semakin menggunakan angkot jika layanan informasi yang disebutkan terealisasi. Tabel 2. Distribusi respon tingkat keinginan dengan peningkatan layanan informasi berdasarkan gender dan usia jumlah responden N 385 Tabel 3 menyajikan distribusi responden bedasarkan pertanyaan mengenai karakteristik sosio-ekonomi dan demografi yang terdapat dalam kuesioner. Tabel 4 menunjukkan karakteristik perjalanan responden penumpang menggunakan angkot. Tabel 3. Rangkuman frekuensi respon karakteristik sosial ekonomi responden Karakteristik sosio-ekonomi Pilihan jawaban Ukuran rumah tangga / jumlah anggota keluarga Pengeluaran untuk transportasi selama sebulan Moda transportasi yang digunakan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 36 Karakteristik sosio-ekonomi Pilihan jawaban Tabel 4. Rangkuman frekuensi respon karakteristik perjalanan responden Alasan utama menggunakan angkot Tidak bisa menyetir mobil dan SP Tidak punya kendaraan pribadi Ongkos murah dari kendaraan pribadi cuaca tidak baik hujan, terik Keperluan menggunakan angkot Belanja/rekreasi/jalan-jalan Frekuensi menggunakan angkot dalam seminggu Sangat jarang, sangat tidak tentu Jarak perjalanan menggunakan angkot Durasi perjalanan menggunakan angkot Tarif ongkos perjalanan pada umumnya Lama waktu tunggu angkot yang dirasakan Lama berjalan menuju lokasi angkot yang dirasakan Hal yang membuat frustasi saat naik atau cari angkot adakah bangku kosong pada angkot? berapa lama lagi angkot saya akan tiba? dimana posisi angkot saya berikutnya? 5. Hasil Spesifikasi dan Pengujian Model Untuk mendapatkan model logit ordinal yang baik, perlu dilakukan uji coba dan modifikasi yang berulang terhadap model yang dibangun Hosmer, Lemeshow & Sturdivant, 2013. Terkait hal ini, terdapat sejumlah pengujian statistik yang harus dilakukan. Dalam subbagian ini akan dijelaskan beberapa pengujian yang dilakukan, antara lain analisis korelasi dengan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 37 teknik koefisien kontingensi untuk variabel kategorial, uji multikolinieritas, uji goodness of fit, uji parallel lines, uji simultan, serta uji parsial, koefisien determinasi pseudo R2. Aplikasi statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah STATA. Mayoritas variabel yang digunakan merupakan variabel kategorial biner. Dalam hal ini, analisis korelasi dengan koefisien kontigensi lebih tepat dilakukan untuk mengidentifikasi kualitas asosiasi variabel tersebut terhadap variabel terikatnya. Hasil analisis korelasi disajikan pada Tabel 5. Variabel bebas yang bertipe kategorial telah disajikan pada Tabel 1 sebelumnya. Terdapat total 30 variabel kategorial, yang mana diantaranya terdapat 11 variabel yang secara statistik minimum Sig. 0,5 berjumlah sepuluh 10, antara lain pekerjaan sebagai buruh, pengeluaran untuk kebutuhan transportasi, pengguna moda harian angkutan online, keperluan perjalan untuk kegiatan pendidikan, durasi perjalanan menengah, ongkos perjalanan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi mendapatkan angkot. Kesepuluh variabel ini selanjutnya tidak diikutsertakan dalam model. Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengidentifikasi adanya variabel bebas yang saling bekorelasi. Hal ini dapat mengakibatkan estimasi prediktor yang sangat sensitif. Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value, atau nilai Variance Inflation Factor VIF > 10. Indikator multikolinieritas disajikan pada Tabel 5. Dalam aplikasi Stata, dua 2 variabel yang memiliki gejala ini dibuang secara langsung dari model. Dua variabel tersebut adalah waktu mencapai tempat angkot, dan kebutuhan informasi tentang bangku kosong. Oleh karena diyakini bahwa kebutuhan pengguna akan informasi lebih menjelaskan keinginannya untuk lebih menggunakan angkot, maka variabel waktu-mencapai tidak diikutsertakan. Kami melakukan uji coba terhadap 3 model logit ordinal, dimana masing-masing model menggunakan jumlah variabel dan variabel bebas yang berbeda. Spesifikasi model 1 adalah hanya variabel karakteristik sosio-ekonomi yang dipertimbangkan. Model 2 dibuat dengan mempertimbangkan hanya variabel yang memiliki korelasi yang tinggi dan signifikan berdasarkan Tabel 5. Sementara itu, Model 3 dibuat dengan mempertimbangkan seluruh variabel karakteristik sosio-ekonomi maupun variabel karakteristik perjalanan. Spesifikasi dan hasil pengujian model disajikan seluruhnya pada Tabel 6. Uji simultan dilakukan untuk mengecek apakah model dengan variabel yang kita masukkan adalah signifikan secara statistik jika dibandingkan dengan model tanpa variabel tersebut. Dalam aplikasi Stata indikator pengujian ini ditunjukkan oleh nilai LR chi-square dan Prob > chi2. Ketiga model memenuhi kriteria ini dan signifikan secara statistik jika menggunakan masing-masing variabel dalam masing-masing model. Demikian pula, LR test juga menunjukkan bahwa penambahan variabel dari Model 1 hingga Model 3 meningkatkan kualitas model yang dibangun. Dari hasil analisis disajikan pula nilai McFadden Pseudo R2 untuk ketiga model, yakni secara berurutan 0,044 Model 1; 0,054 Model 2; 0,062 Model 3. Nilai Pseudo R2 tidak sama dengan R2 sehingga tidak dapat sertamerta diinterpretasikan dengan cara yang sama. Kesuasian goodness of fit model logit ordinal dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam penelitian ini, GoF dari ketiga model diuji dengan PR test Fagerland & Hosmer, 2017. Tes ini menggunakan indikator hasil kalkulasi Pearson chi-square dan deviance statistics pada klasifikasi silang pola kovariat dengan frekuensi respons yang diamati dan diperkirakan. Nilai Pearson chi-square di atas 0,05 pada tingkat kepercayaan 95% menyatakan GoF yang baik. Hasil analisis menunjukkan Model 2 dan 3 memiliki kualitas kesesuaian yang baik, sedangkan Model 1 tidak memenuhi kriteria ini. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 38 Tabel 5. Hasil uji korelasi koefisien kontingensi dan uji multikolinearitas variabel Variabel Covariate Kategorial Gender [1=pria; 0=wanita] Status menikah [1=menikah; 0=belum] Ukuran rumah tangga kecil Ukuran rumah tangga menengah Pekerjaan Karyawan white collar Pekerjaan Buruh blue collar Penghasilan bulanan besar Penghasilan bulanan menengah Pengeluaran transportasi rendah Pengeluaran transportasi tinggi Moda transportasi harian angkot Moda transportasi harian kendaraan pribadi Moda transportasi harian angkutan online Frekuensi pengunaan rendah Frekuensi pengunaan menengah Jarak perjalanan menengah Durasi perjalanan menengah Ongkos perjalanan menengah Waktu mencapai angkot singkat Waktu mencapai angkot menengah Butuh informasi bangku kosong Butuh informasi waktu kedatangan * ** ***korelasi yang cenderung lebih baik dibandingkan variabel lainnya ^menunjukkan gejala multikolinearitas Uji Parallel Lines dilakukan pada setiap model untuk mengetahui nilai koefisien slope. Dalam konsep statistika, slope menunjukan seberapa besar kontribusi yang diberikan suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Asumsi parallel lines tidak dilanggar ketika hasil analisis chi-square menghasilkan nilai Sig. lebih dari 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Di antara ketiganya, hanya Model 3 yang memberikan nilai di atas 0,05. Model 1 dan 2 tidak memenuhi kriteria ini sehingga dapat dikatakan kedua model logit tersebut cenderung tidak layak digunakan. Berdasarkan pengujian terhadap ketiga spesifikasi model yang diajukan, dalam penelitian ini Model 3 dilihat sebagai yang paling baik untuk selanjutnya diinterpretasi. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 39 Informasi yang diinginkan Keinginan menggunakan angkot Cutpoints ***signifikan pada level 99% Sig. < 0,01 **signifikan pada level 95% Sig. < 0,05 *signifikan pada level 90% Sig. < 0,1 aparameter referensi di-set 0 karena redundan β parameter estimate OR odds ratio Tabel 6. Analisis logistik ordinal variabel yang berelasi dengan tingkat keinginan menggunakan angkot dengan peningkatan layanan informasi JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 40 Asosiasi Karakteristik Sosio-Ekonomi dan Karakteristik Perjalanan tehadap Tingkat Keinginan Menggunakan Angkot Tabel 6 menampilkan hasil estimasi koefisien masing-masing variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari 21 variabel dalam Model 3, hanya 4 prediktor yang signifikan secara statistik minimal pada tingkat kepercayaan 90% Sig. < 0,100. Pengguna yang berlatarbelakang rumah tangga beranggotakan 5-6 orang memiliki kecenderungan untuk lebih berkeinginan menggunakan angkot jika layanan informasi ditingkatkan. Lebih lanjut, pengguna dari kalangan pelajar juga memiliki kecenderungan lebih ingin memakai angkot jika didukung layanan informasi yang dimaksud dalam penelitian ini. Kedua variabel ini mempunyai koefisien yang sesuai ekspektasi logis peneliti. Sementara itu, dua variabel yang merepresentasikan frekuensi penggunaan menunjukkan estimasi koefisien yang cukup menarik. Kedua variabel frekuensi memiliki koefisien bertanda negatif, yang berarti pengguna angkot yang tidak rutin kurang dari 3 kali seminggu memiliki probabilitas yang lebih rendah untuk semakin menggunakan angkot meskipun ada peningkatan layanan berupa informasi. Meskipun demikian, sebaliknya dapat diprediksi bahwa pengguna rutin kemungkinan akan lebih menggunakan angkot ke depannya. Ditinjau dari nilai Odds Ratio, status sebagai pelajar siswa maupun mahasiswa mempunyai OR yang paling besar 3,249 di antara semua variabel. Hal ini berarti probabilitas meningkatnya tingkat keinginan menggunakan angkot dengan layanan informasi adalah 3,249 kali lebih besar ketika penggunanya adalah pelajar. Hasil ini sesuai dengan ekspektasi dan realitas, karena diketahui dalam penelitian ini maupun survei lain yang pernah dilakukan, bahwa mayoritas pengguna angkot adalah masyarakat kategori pelajar. Efek ini juga kemungkinan didukung karakteristik pelajar yang berasal dari kelompok usia muda, yang mana memiliki literasi digital yang baik. Efek probabilitas yang relatif besar juga ditunjukkan variabel ukuran rumah tangga kategori sedang yakni OR sebesar 2,111. Di samping itu, variabel frekuensi juga menunjukkan OR yang relatif sama bahkan lebih besar dari variabel ukuran rumah tangga. Probabilitas untuk lebih ingin menggunakan angkot bisa turun lebih dari 50% ketika penggunanya bukan penumpang rutin OR=0,329 dan 0,417. Terlepas dari signifikansi masing-masing variabel, mayoritas koefisien yang ditunjukkan variabel-variabel dalam Model 3 ini dapat dikatakan sesuai ekspektasi logis. Sebagai contoh, penumpang yang merasakan waktu tunggu angkot hingga 10 menit, dan yang menginginkan informasi-informasi real-time seperti bangku kosong dan waktu kedatangan angkot, memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk lebih berkeinginan menggunakan angkot ke depannya. Penumpang dengan usia yang lebih tua juga akan cenderung berkemungkinan kecil utnuk lebih menggunakan angkot, terlihat dari koefisiennya yang bernilai negatif. Beberapa variabel yang memberikan hasil menarik adalah penghasilan kategori besar dan jarak perjalanan yang jauh. Variabel penghasilan besar mempunyai koefisien yang bernilai positif, dimana hasil ini di luar ekspektasi karena penumpang dengan penghasilan tinggi cenderung lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. Dapat dilihat dari hasil survei ini juga bahwa mayoritas pengguna merupakan masyarakat dengan penghasilan di bawah 3 juta Rupiah. Hal ini bisa berarti ada kemungkinan mereka yang secara ekonomi lebih baik akan mempertimbangkan menggunakan angkot ke depannya ketika layanan informasi tersebut diimplementasikan. Sebaliknya, penumpang yang perjalanannya dengan angkot tergolong jauh ternyata kemungkinannya lebih rendah untuk semakin menggunakan angkot jika diberikan layanan baru berupa informasi real-time. Hal ini bisa jadi disebabkan persepsi maupun pengalaman penumpang terhadap kualitas perjalanannya dengan angkot. Dapat dipahami bahwa, layanan informasi real-time berupa waktu kedatangan angkot, informasi bangku kosong, maupun waktu perjalanan, tidak akan membawa pengaruh positif bagi kenyamanan penumpang dalam angkot menunggu sampai ke Diskusi Secara keseluruhan, model yang diperoleh tidak buruk karena memenuhi kriteria terutama goodness of fit yang baik. Meskipun demikian, jumlah variabel yang signifikan secara parsial hanya sebanyak 4 variabel, yakni variabel ukuran rumah tangga menengah, variabel JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 41 pekerjaan sebagai pelajar, dan variabel frekuensi penggunaan. Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab hal ini adalah ukuran sampel yang tidak cukup besar, terutama jika dibandingkan relatif terhadap jumlah variabel prediktor yang digunakan dalam model. Ukuran sampel yang tidak cukup mengimbangi jumlah prediktor cenderung akan mempengaruhi secara negatif efek prediktor van Smeden, dkk., 2019. Kemungkinan lain adalah adanya kelemahan pada desain kuesioner maupun proses pengambilan data dari responden. Terakhir, penyebab umumnya yang kita kenal adalah bahwa variabel yang digunakan memang tidak berpengaruh signifikan dan terdapat prediktor-prediktor lain yang lebih berpengaruh tetapi belum digunakan dalam model. Untuk ketiga kemungkinan ini, perlu dilakukan pembuktikan melalui riset sejenis sebagai konfirmasi penyebabnya termasuk juga mendapatkan model yang bisa jadi lebih baik. Pengguna angkot paratransit kita ketahui umumnya adalah masyarakat di kelompok usia muda <30tahun, yang mana memiliki pendapatan tergolong upah rata-rata ataupun di bawahnya. Lebih lanjut, mereka yang menggunakan angkot juga biasanya tidak memiliki alternatif kendaraan pribadi atau minimal memiliki sepeda motor. Kecenderungan ini kita temukan dalam penelitian ini, dan sama dengan yang ditemukan di negara-negara berkembang yang masih bergantung pada paratransit Aworemi, dkk., 2008; Joewono, dkk., 2015; Phun, dkk., 2017; Tarigan, dkk., 2014. Melihat hal ini, mempengaruhi masyarakat, terutama yang sudah punya kendaraan pribadi, untuk lebih banyak menggunakan angkot adalah hal yang sulit. Peluang terbaik justru adalah meningkatkan loyalitas kelompok penumpang angkot yang sudah ada sekarang. Di samping itu, angkot masih bisa menjadi moda alternatif untuk perjalanan-perjalanan tertentu yang tidak rutin bagi masyarakat pengguna kendaraan pribadi. Terlihat ada peluang untuk hal ini dalam model yang dihasilkan studi ini. Angkot saat ini punya citra yang kurang baik dan kuno di masyarakat Kota Medan Siahaan, dkk., 2020. Ketidaknyamanan membawa efek negatif dan membuat orang menghindari angkot. Sebagian pengguna ojek online di Kota Medan bahkan sebelumnya merupakan pengguna angkot yang cukup rutin Zebua, 2020. Operator angkot dan otoritas transportasi punya peran dalam meningkatkan loyalitas penumpang tersebut. Salah satunya dengan modernisasi, khususnya implementasi layanan informasi. Efek positif layanan informasi real-time untuk pengalaman perjalanan transportasi umum bisa dilihat nyata. Pada praktiknya, layanan bus di dunia yang dilengkapi informasi ini sudah merasakan dampak positif dalam hal kepuasan perjalanan Foth & Schroeter, 2010; Watkins, dkk., 2011. Adaptasi layanan ini, minimal dalam bentuk mobile apps, bisa dikatakan bukan ide yang buruk. Pengguna angkot cenderung menerima ketika diperkenalkan dengan konsep ini, dan kita juga menemukan bahwa sebagian dari kelompok pengguna saat ini akan lebih ingin mengandalkan angkot untuk perjalanannya. Ditambah lagi, penyesuaian ongkos bukan masalah besar bagi para penumpang Siahaan, dkk., 2020. 7. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek dari karakteristik baik sosio-ekonomi maupun perjalanan terhadap tingkat keinginan menggunakan angkot, secara khusus jika layanan informasi real-time diperkenalkan. Kelompok pengguna angkot umumnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah, berusia di bawah 30 tahun, serta mayoritas memiliki sepeda motor atau tidak punya kendaraan pribadi sebagai moda utamanya. Perjalanan dengan angkot biasanya dilakukan untuk jarak yang tidak jauh dan berdurasi singkat. Penumpang umumnya perlu berjalan selama 10 menit hingga mencapai lokasi menunggu angkot, dan dilanjutkan menunggu sekitar 5 menit hingga angkot mereka tiba. Secara umum, ketika menunggu angkot, pengguna angkot resah karena tidak mengetahui kapan angkotnya akan datang maupun apakah ada bangku kosong di angkot tersebut. Jumlah variabel yang signifikan dalam model tergolong sedikit, tetapi masih dapat diterima. Karakteristik sosioekonomi yang memiliki efek signifikan dalam studi ini adalah profesi sebagai pelajar dan ukuran rumah tangga sedang. Keduanya memiliki efek meningkatkan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 42 probabilitas menggunakan angkot ke depannya. Sedangkan, karakteristik perjalanan yang signifikan mempengaruhi adalah frekuensi perjalanan penumpang rendah dan sedang. Kedua variabel frekuensi tersebut memiliki efek menurunkan probabilitas ingin menggunakan angkot di masa akan datang meskipun ada peningkatan layanan berupa informasi real-time. Nilai Odds Ratio terbesar dimiliki oleh variabel pelajar, yang artinya dari semua kelompok pengguna angkot, pelajar memiliki probabilitas yang terbesar untuk lebih ingin menggunakan angkot ketika layanannya ditingkatkan layanan informasi. Penyediaan layanan informasi adalah fitur yang diinginkan oleh pengguna angkot. Modernisasi ini juga dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot, tetapi tidak bagi semua kelompok pengguna. Meskipun demikian, melihat peran angkot yang masih dapat mendukung sistem transportasi Kota Medan, implementasi layanan informasi baik dalam bentuk mobile apps maupu layar informasi bukanlah suatu ide yang buruk. 8. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 atas dukungan hibah dana penelitian di bawah skema Penelitian Dosen Pemula tahun pelaksanaan 2019. 9. Referensi Aworemi, J. R., Salami, A. O., Adewoye, J. O., & Ilori, M. O. 2008. Impact of socio-economic characteristics on formal and informal public transport demands in Kwara state, Nigeria. African Journal of Business Management, 24, 72–76. Cervero, R., & Golub, A. 2007. Informal transport A global perspective. Transport Policy, 146, 445–457. Cochran, W. G. 2007. Sampling techniques. John Wiley & Sons. Fagerland, M. W., & Hosmer, D. W. 2017. How to test for goodness of fit in ordinal logistic regression models. The Stata Journal, 173, 668–686. Foth, M., & Schroeter, R. 2010. Enhancing the experience of public transport users with urban screens and mobile applications. Proceedings of the 14th International Academic Mindtrek Conference Envisioning Future Media Environments, 33–40. Gadepalli, R., Tiwari, G., & Bolia, N. 2020. Role of user’s socio-economic and travel characteristics in mode choice between city bus and informal transit services Lessons from household surveys in Visakhapatnam, India. Journal of Transport Geography, 88, 102307. Harrell, F. E. 2015. Ordinal logistic regression. In Regression modeling strategies pp. 311–325. Springer. Hosmer Jr, D. W., Lemeshow, S., & Sturdivant, R. X. 2013. Applied logistic regression Vol. 398. John Wiley & Sons. Joewono, T. B., San Santoso, D., & Susilo, Y. O. 2015. Paratransit transport in Indonesia Characteristics and user perceptions. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 11, 1346–1361. Matsumoto, T., & Hidaka, K. 2015. Evaluation the effect of mobile information services for public transportation through the empirical research on commuter trains. Technology in Society, 43, 144–158. Phun, V. K., Kato, H., & Yai, T. 2017. Characteristics and Perceptions of Paratransit Users in Phnom Penh. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 12, 2215–2232. Phun, V. K., & Yai, T. 2016. State of the art of paratransit literatures in Asian developing countries. Asian Transport Studies, 41, 57–77. Polzin, S. E. 2016. Implications to public transportation of emerging technologies. In National Center for Transit Research. Rahman, F., Das, T., Hadiuzzaman, M., & Hossain, S. 2016. Perceived service quality of paratransit in developing countries A structural equation approach. Transportation Research Part A Policy and Practice, 93, 23–38. Redman, L., Friman, M., Gärling, T., & Hartig, T. 2013. Quality attributes of public transport that attract car users A research review. Transport Policy, 25, 119–127. Richardson, A. J., Ampt, E. S., & Meyburg, A. H. 1995. Survey methods for transport planning. Eucalyptus Press Melbourne. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 43 Senbil, M., Zhang, J., & Fujiwara, A. 2007. Motorization in Asia 14 countries and three metropolitan areas. IATSS Research, 311, 46–58. Siahaan, R., Sitindaon, C., & Sitohang, O. 2020. Motorcycle Riders’ Perception of the Characteristics of Paratransit In Medan, Indonesia. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil, 31, 27–38. Siahaan, R., Tarigan, S. D., & Hutauruk, J. 2020. The quality of information desired by paratransit users in Medan, Indonesia. IOP Conference Series Earth and Environmental Science, 4521, 12118. Tarigan, A. K. M., Susilo, Y. O., & Joewono, T. B. 2014. Segmentation of paratransit users based on service quality and travel behaviour in Bandung, Indonesia. Transportation Planning and Technology, 372, 200–218. van Smeden, M., Moons, K. G. M., de Groot, J. A. H., Collins, G. S., Altman, D. G., Eijkemans, M. J. C., & Reitsma, J. B. 2019. Sample size for binary logistic prediction models beyond events per variable criteria. Statistical Methods in Medical Research, 288, 2455–2474. Watkins, K. E., Ferris, B., Borning, A., Rutherford, G. S., & Layton, D. 2011. Where Is My Bus? Impact of mobile real-time information on the perceived and actual wait time of transit riders. Transportation Research Part A Policy and Practice, 458, 839–848. Zebua, K. 2020. Analisis Kebutuhan Moda Transportasi Online Ojek Online di Kota Medan [skripsi]. Universitas Katolik Santo Thomas. Zmud, J., Lee-Gosselin, M., Carrasco, J. A., & Munizaga, M. A. 2013. Transport survey methods Best practice for decision making. Emerald Group Publishing. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas. JRKMS berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Teknik khususnya Teknik Sipil seperti Matematika teknik, Mekanika teknik, Analisis struktur, Konstruksi baja, Konstruksi beton, Konstruksi kayu, Konstruksi gelas, Mekanika tanah, Teknik Pondasi, Hidrologi, Hidrolika, Bangunan air, Manajemen konstruksi, Dinamika Struktur, Earthquake Engineering, Informatika, Ilmu Ukur Tanah, Struktur bangunan sipil, Rekayasa Jalan Raya, serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan bidang-bidang tersebut. Terbit dalam 2 dua kali setahun yaitu pada bulan April dan September Penasihat Prof. Dr. Drs. Sihol Situngkir, MBA. Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Ketua Penyunting Editor in Chief Ir. Oloan Sitohang, Universitas Katolik Santo Thomas Manajer Jurnal Managing Editor Reynaldo, Universitas Katolik Santo Thomas Anggota Penyunting Editorial Board Medis Sejahtera Surbakti, Universitas Sumatera Utara Dr. Janner Simarmata Universitas Negri Medan Ir. Martius Ginting, Universitas Katolik Santo Thomas Samsuardi Batubara, Universitas Katolik Santo Thomas Mitra Bestari Peer Reviewer Aleksander Purba Universitas Lampung, Indonesia Ir. Binsar Silitonga, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Ir. Charles Sitindaon, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Dr. Erica Elice Uy De La Salle University, Philippines Dr. Harijanto Setiawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia Jeffry Swingly Frans Sumarauw Universitas Sam Ratulangi, Indonesia Prof. Dr-Ing. Johannes Tarigan Universitas Sumatera Utara, Indonesia Linda Prasetyorini Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Mia Wimala Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia Minson Simatupang Universitas Halu Oleo, Indonesia Dr. Mochamad Raditya Pradana Keppel Marine and Deepwater Technology, Singapura Dr. Senot Sangadji Universitas Sebelas Maret, Indonesia Ir. Simon Dertha, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Dr. Thi Nguyên Cao Tien Giang University, Viet Nam Ilustrator Sampul Yulianto, ST., Penerbit & Alamat Redaksi Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Jl. Setiabudi No. 479-F Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. 061 8210161 Fax 061 8213269 email JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Konten REKAYASA STRUKTUR Hubungan Kuat Tekan dan Kuat Lentur pada Beton Berpori Samsul NASRUL, Gusneli YANTI, & Shanti Wahyuni MEGASARI Evaluasi Perencanaan Pelat Lantai Pada Gedung Yayasan Pendidikan Saffiyatul Amaliyyah Jalan Kemuning Medan Putri Dewi Sekar MAYANTI & NURMAIDAH REKAYASA GEOTEKNIK Studi Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi Perbandingan Antara Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran Soaloon Prima SIMALANGO, Agus PURBA, & Kasimir SAWITO REKAYASA TRANSPORTASI Keinginan Menggunakan Angkot di kota Medan dengan Peningkatan Layanan Informasi Reynaldo SIAHAAN & Tommy Iswan LASE MANAJEMEN KONSTRUKSI Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Metode Earned Value Studi Kasus Rancang dan Bangun Sistem Penyediaan Air Minum Kota Dumai 450 LPD Tahap 1A Edhi Pandu SUKMONO, ZAINURI, & Widya APRIANI Estimasi Besarnya Biaya Proyek Akibat terjadinya Rework pada Pekerjaan Finishing Ni Kadek Sri Ebtha YUNI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Pelaksanaan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Pada Proyek Kontruksi, Studi Kasus di Kota Jakarta Edison Hatoguan MANURUNG, Kasimir SAWITO, & Isni Rizky YUSHADI hal. 1-8 9-20 21-29 31-43 45-54 55-65 67-72 JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Pengantar Redaksi Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya kami dapat menyelesaikan penerbitan Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS Volume 4 Nomor 1, di bulan Mei tahun 2021 ini. Jurnal ini fokus pada beragam subbidang dalam Teknik Sipil antara lain Rekayasa Struktur, Rekayasa Geoteknik, Rekayasa Transportasi, Teknik Sumber Daya Air, dan Manajemen Konstruksi. Namun, tidak menutup kesempatan bagi subbidang lainnya yang berkaitan dengan keilmuan Teknik Sipil. Memasuki tahun ke-2 dalam kondisi pandemi COVID-19, keterbatasan dalam melakukan penelitian tidak menurunkan produktivitas kita dalam meneliti serta mempublikasikannya. Penelitian tetap harus dijalankan dan produktivitas peneliti di Indonesia masih harus terus berkembang. Dalam edisi ini, terdapat 7 artikel yang terdiri atas dua 2 artikel dalam topik Rekayasa Struktur, satu 1 artikel dalam topik Rekayasa geoteknik, satu 1 artikel dalam topik Rekayasa Transportasi, dua 2 artikel dalam topik Manajemen Konstruksi, dan satu 1 artikel dalam topik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Redaksi memiliki kerinduan agar semakin banyak peneliti yang menerbitkan karya berkualitasnya di JRKMS untuk mendukung pengembangan wawasan dalam dunia teknik sipil. Apresiasi kami berikan kepada penulis yang tulisannya diterbitkan pada Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 ini karena telah menginvestasikan waktu dalam menuangkan ide dan merespon masukan dari mitra bestari hingga karyanya siap untuk diterbitkan. Sebagai penutup, yang menjadi harapan tim editorial adalah semoga jurnal ini dapat menjadi media ilmiah yang berguna bagi civitas akademika, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta penelitian di bidang ilmu ketekniksipilan di Indonesia. Salam hangat. Salam sehat. Mei 2021 Tim Editorial ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Reynaldo SiahaanIn developing countries, the uncontrolled rise of private vehicle ownership, such as motorcycles, constitutes a great deal of air pollution in the city. While the motorcycle is quite convenient, public transport lacks many qualities, and for some cities, like Medan, they are limited to paratransit. This study aims to reach an understanding of motorcycle riders' perception of the existing paratransit and its relation to their reasoning to choose the two-wheelers daily. We utilized a structured questionnaire and interviewed 456 daily-commuting riders to assess 13 service aspects of the existing paratransit and their primary reason for using a motorcycle. Our findings suggest that riders collectively agree that affordable fare, easy to find, and short walking distance are the best trait of the existing public transport in Medan. Meanwhile, travel time, time-availability, and hygienic issues are reported to be the most hindering aspects. This perspective is consistent with riders' reasoning behind their mode choice, which is based primarily on time efficiency. This research highlights the comparison of riders' need in commuting and their opinion about the existing paratransit. While it is yet interesting to learn how those aspects weigh in with each other, the result of this study still offers prudent recommendations in developing mode-shifting strategic policies to encourage more public transportation use in Medan city. Reynaldo SiahaanSimon Dertha TariganJosua HutaurukIn many developing cities, like Medan, the state of public transportation is considered inadequate and limited to paratransit, locally known as angkot.’ While advanced mass transit systems are still far in the future, improving the paratransit is arguably the most plausible supporting solution at the moment. Paratransit users in Medan have reported to our study that reliability is one of their sources of disappointment. Technological development nowadays should ease the problem through the quality of real-time information provision. In this preliminary study, we conducted surveys to explore users’ perspective and desire for transit information services. Questionnaire responses from 350 tech-savvy users were collected from several centers of activity and terminals. It is as expected that most respondents experienced uncertainty using the current paratransit, and acknowledged the importance of having information services. Further result shows the user’s high expectancy towards information related to fleet location and arriving time estimation. In general, users were willing to use information services if provided regardless of the additional costs. This preliminary study gives a meaningful view of the opportunity to improve public likeness to this local paratransit service. This research is part of research on perception and preference of paratransit user on real-time information operated paratransit or Intermediate Public Transport IPT systems provide demand responsive transit in many developing countries, often competing with formal public transport systems. Literature on the relative user characteristics of the two modes and their choice behaviour between the systems is limited. This article addresses the gap by presenting a methodology to derive a comprehensive understanding of socio-economic and travel demand characteristics of all transit users in a city. The household survey based data collection and analysis framework is demonstrated for the case of Visakhapatnam, a medium sized Indian city. The variables impacting users' choice between the formal and informal modes were derived through binary logistic regression. It was observed that gender, income and travel time have a significant influence on users' choice between the modes, with waiting time having the maximum impact on mode choice. Therefore, the high frequency services offered by paratransit attract users making shorter logistic regression is one of the most frequently applied statistical approaches for developing clinical prediction models. Developers of such models often rely on an Events Per Variable criterion EPV, notably EPV ≥10, to determine the minimal sample size required and the maximum number of candidate predictors that can be examined. We present an extensive simulation study in which we studied the influence of EPV, events fraction, number of candidate predictors, the correlations and distributions of candidate predictor variables, area under the ROC curve, and predictor effects on out-of-sample predictive performance of prediction models. The out-of-sample performance calibration, discrimination and probability prediction error of developed prediction models was studied before and after regression shrinkage and variable selection. The results indicate that EPV does not have a strong relation with metrics of predictive performance, and is not an appropriate criterion for binary prediction model development studies. We show that out-of-sample predictive performance can better be approximated by considering the number of predictors, the total sample size and the events fraction. We propose that the development of new sample size criteria for prediction models should be based on these three parameters, and provide suggestions for improving sample size survival of paratransit services in Asian developing cities solely depends on users’ perceptions and degree of acceptance. This paper explores the characteristics and perceptions of paratransit Motodop and Remork users in Phnom Penh. A questionnaire survey was carried out with 479 Motodop and 263 Remork users, between May 13 and 20, 2016. Results showed that Remork users perceived higher service quality and paid higher for the service 356 KHR/min than did Motodop users 248 KHR/min. Older age ≥ 35, lower educated people, and self-employed users tended to perceive a higher service quality of Motodops/Remorks than did their counterparts. Moreover, Motodop users faced a higher risk of traffic accidents or criminal incidents than did Remork users. Majority anticipated better regulations for Motodop/Remork operations including growth control, professional uniform for drivers, standard fare system, and proper pick-up stations. Gathered data are useful for managing paratransit operations in the well known as Angkutan Kota Angkot in Indonesia, has been a major public transport mode in most developing countries. This mode offers public a frequent and flexible service, regulated via a micro cooperation, and operated freely by individuals. The study aims to elaborate the characteristics and user perceptions on the service attributes of Angkot. Data was collected from three Indonesian major metropolitan areas Bandung, Jakarta, and Yogyakarta. Results show that Angkot has a specific market segment. Users experienced that the services received less than their expectation. Security in using the mode has been the priority concern for passengers in all three cities. Angkot shelters need to be improved, organized, and maintained properly to provide acceptable service to passengers. Size and economic development of a city may influence the level of service delivered by operators and/or perceived by systems cause traffic and environmental issues but they also serve as a personalized and flexible public transport mode in response to passenger demand, especially in Asian developing countries. Given the lack of an adequate mass transit system, the paratransit service is indispensable, while a harmonized public transport system has also recently attracted considerable interest. This paper reviews the paratransit literature and summarizes the existing fields of studies, establishes a common terminology for paratransit services, provides a more comprehensive classification scheme for the paratransit system, and discusses potential issues in relation to its sustainability. In the existing literature, we identify four key factors necessary to sustain the paratransit system such as improvements in the quality of service, integration with mass transit systems, promotion of electric paratransit modes, and government support. This information provides insights into strategic planning for increased harmonization of public transport systems in Asian developing regression models are used to describe the relationship between an ordered categorical response variable and one or more explanatory variables. Several ordinal logistic models are available in Stata, such as the proportional odds, adjacent-category, and constrained continuation-ratio models. In this article, we present a command ologitgof that calculates four goodness-of-fit tests for assessing the overall adequacy of these models. These tests include an ordinal version of the Hosmer–Lemeshow test, the Pulkstenis–Robinson chi-squared and deviance tests, and the Lipsitz likelihood-ratio test. Together, these tests can detect several different types of lack of fit, including wrongly specified continuous terms, omission of different types of interaction terms, and an unordered response paper develops empirical models for evaluating the service quality SQ of paratransit. Specifically, several models are developed based on structural equation modeling SEM using twenty-four SQ variables. To calibrate those models, a data set of 2008 paratransit users of Dhaka City are utilized, who were interviewed with a structured questionnaire to know their experience, level of satisfaction and opinion about the existing service as well as their expectations. SEM reveals the observed and latent SQ variables and their relationship with the overall SQ of paratransit. Among the different models developed, the best one is selected using statistical parameters and resemblance with real life expectations. Out of twenty-four SQ variables, Punctuality and Reliability’ and Service Features’ are respectively found to be the observed and latent variables having the greatest influence on the paratransit SQ. Moreover, the effect of heterogeneity among users on the performance of the best model is investigated. All the study findings support the data collected from the paratransit users. The research outcomes can be utilized by the city transportation officials of developing countries to improve the overall paratransit performance to attract new users as well as retain the current paper looks at the impact of socio-economic characteristics of formal and informal public transport demand in Kwara State, Nigeria. The study is based on a purposively selected set of 256 respondent commuters in the parks of the randomly selected transport enterprises. Evidence from the study shows that income and cost of the trips played prominent roles on the public transport demand in the study area. Further analysis revealed that the respondents who own private transport, also patronize public/private transport companies because their vehicle were not in good condition, and that many factors such as political, economic, social, and technological made them to be off the road at the time of the survey. The paper suggests that government must totally support the informal ad formal public transport sectors private transport companies by providing well-articulated policies to improve the performance of operations and services. Daftar Angkot Medan / Foto ini hanya ilustrasi dan bukan tempat aslinya. Sumber Unplash / Foto Feby ElsadioraSebagaimana kota pada umumnya memiliki alat transportasi berupa angkot alias angkutan kota, Begitu pula halnya dengan Kota Medan. Di kota ini terdapat beranekaragam angkot yang bisa dijadikan sebagai alat transportasi untuk berwisata maupun kegiatan lainnya. Bagi Anda yang ingin mengetahui tentang angkot Medan tersebut, berikut kami rangkum daftar angkot Angkot Medan / Foto ini hanya ilustrasi dan bukan tempat aslinya. Sumber Unplash / Foto Galuh Hari SetiawanDaftar Angkot MedanSeperti yang sudah dijelaskan di awal, Medan memiliki beranekaragam jenis angkutan umum angkot. Sangking beranekaragamnya, ketika ingin berpergian dengan menggunakan angkot, jangan sampai Anda salah tujuan. Pasalnya, ada beberapa angkot yang memiliki warna serupa namun arah tujuannya berbeda. Ada baiknya Anda mengetahui daftar angkot medan agar tak salah dari laman inilah daftar Angkot Medan lengkap dengan rutenyaRute Simp. Permina – Tanjung Morawa – Simp. Kayu Besar – Lubuk PakamRute Jl. Karya – Bundaran Sekip – Petisah – Plaza Medan Fair – Jl. Iskandar Muda-Simp. Brimob – Simp. Kampus – P. Bulan – Simp. Pos – Titi Kuning – Simp. Limun – – Jl. Halat – Jl. AR Hakim – Jl. Denai – Perumnas MandalaRute POLDASU – Amplas – Jl. Sisingamangaraja – Garuda Plaza Hotel – SambuAngkot Medan KPUM Nomor A03 KuningRute UNIMED – Jl. Pancing – Aksara – Pasar V Desa Martoba/ Batas KotaRute Tuntungan – Lau Bakeri – Tanjung Anom – Pajak Melati – Simp. Pemda – Simp. Pos –Titi Kuning – Amplas – Tanjung Morawa – Lubuk PakamRute Jalan Perum Indah / Eka Rasmi – Ikip Baru/Bts Kota. PPRute Jalan – Mariendal – PPRute Jalan Deli Tua / Bts Kota – Veteran / P. Psr . PPRute Pinang Baris – Pajak Melati – Simp. Pemda – Tanjung Sari – TASBI Pintu 1 – Mansyur – USU – Simp. Kampus – Simp. Brimob – Jl. S. Parman – Jl. Monginsidi – H. Juanda – Jl. Sisingamangaraja – AmplasRute Jalan T. Amplas – Teladan-Letda Sujono / Batas Kota – PP07Amplas – Jl. Sisingamangaraja – Aksara – Jl. Pancing – TembungRute Jalan Tembung / Bts Kota – Veteran / P. Psr. PPRute Jl. Palang Merah – B Katamso – Istana Maimun – Pancing-Titi Kuning – Deli TuaRute Perumnas Simalingkar – Simp. Pos – Padang Bulan – Simp. Kampus – Simp. Brimob – Pringgan – Jl. Hayam Wuruk – Jl. S. Parman – Jl. Jend. Sudirman – Taman Beringin – Kantor Gubernur – Sun Plaza – Simp. Selecta – Jl. Palang Merah – Jl. Sutomo – Sambu – informasi tentang daftar angkot Medan lengkap dengan rutenya sebagai transportasi umum di kota tersebut, jika Anda ingin mengunjunginya. Semoga artikel ini membantu!Elis

angkot ke millenium medan